Budidaya Aneka Ternak
ANEKA TERNAK
Perkembangan usaha budidaya aneka ternak meningkat dari waktu ke waktu. Kenyataannya usaha ini berkembang dengan pesat dengan beberapa alasan sebagai berikut:
1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi bahan pangan sumber protein hewani
2. Keunggulan komoditi aneka ternak baik, daging, telur dan produk lainnya yang berkontribusi terhadap kesehatan konsumen
3. Produk ikutan yang dihasilkan misalnya feses dan urine menjadi sumber pendapatan alternatif peternak (pupuk, kompos dan biogas).
4. Prospek pasar yang menjanjikan sehingga mampu membuka peluang bisnis keluarga
5. Pengelolaannya mudah, dan dapat diusahakan dalam skala kecil maupun besar
6. Tidak memerlukan lahan yang luas dalam mengembangkan usaha budidaya
7. Umumnya bahan pakan mudah didapat dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia
8. Hanya memerlukan kandang yang sederhanaMelihat potensi plasma nutfah lokal Indonesia yang memiliki prospek untuk dikembangkan sebagai aneka ternak, maka kebijakan pembangunan peternakan membagi komoditi ternak menjadi (1) komoditi ternak utama (ternak asli Indonesia yang sangat potensial sebagai sumber tumpuan kehidupan masyarakat di pedesaan: sapi potong, kambing domba, ayam buras dan itik), (2) komoditi ternak pendukung (cukup berperan dalam perekonomian pedesaan tetapi masih tergantung kepada agroinput dan teknologi dari luar: ayam ras, babi dan sapi perah), komoditi ternak pelengkap (potensi baru untuk dikembangkan sebagai komoditi penunjang: rusa, kelinci,merpati, burung unta dan aneka ternak lainnya.
Dari berbagai literatur fungsi dan manfaat aneka ternak adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pangan sumber protein hewani (aspek ketahanan pangan)2. Komoditi ternak yang sehat, dengan kandungan protein hewani tinggi tetapi kandungan lemak dan kolesterol rendah (aspek kesehatan)
3. Teknik budidayanya sederhana serta memberikan sumbangan yang bervariasi (daging, telur, madu, kulit, tanduk dan kotoran) -(aspek budidaya)
4. Komoditi ternak yang mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan serta mampu memanfaatkan bahan pakan yang ada di sekitar kita (adaptif)
5. Komoditi ini memiliki potensi untuk dikembangkan sesuai dengan budaya masyarakat setempat.
Catatan: Gambar diunduh dari berbagai web yang relevan